Pernah mendengar kutipan ‘1500 years ago, everybody KNEW that the
Earth was the center of the universe. 500 years ago, everybody KNEW that
the Earth was flat’ dari film Man In Black (1997)? Film ini mengajarkan agar kita tidak mudah percaya apa kata orang karena ternyata apa yang dianggap semua orang sebagai fakta kebenaran pada hari ini mungkin saja terbukti salah beberapa tahun kemudian.
Sebelumnya perlu disampaikan bahwa sama sekali tidak ada niatan untuk mengatakan bahwa para guru yang menyampaikan fakta-fakta di bawah adalah pembohong. Hanya saja sistem pendidikan kita di masa lalu yang ‘memaksa’ siswa menelan bulat-bulat segala informasi yang disampaikan guru mereka membuat para guru hasil produk sistem pendidikan tersebut juga melakukan hal yang sama. Penasaran apa saja fakta bohong yang masih diajarkan guru di sekolah?
1. Manusia punya 5 indera
Setiap kali seorang guru mengatakan bahwa manusia mempunyai 5 indera : pendengaran (audioception), penglihatan (ophthalmoception), penciuman (olfacoception), peraba (tactioception) dan pengecap (gustaoception),
maka guru itu merujuk pada klasifikasi indera manusia versi Aristoteles
yang sudah tidak relevan lagi diajarkan di abad ke-21 ini.
Sesungguhnya selain 5 indera yang umum diajarkan oleh para guru di atas, terdapat sedikitnya beberapa indera lagi yang dimiliki oleh manusia, antara lain indera kinestetik (proprioception), temperatur (thermoception), rasa sakit (nociception), keseimbangan (equilibrioception), getaran (mechanoreception) dan lain-lain.
Sesungguhnya selain 5 indera yang umum diajarkan oleh para guru di atas, terdapat sedikitnya beberapa indera lagi yang dimiliki oleh manusia, antara lain indera kinestetik (proprioception), temperatur (thermoception), rasa sakit (nociception), keseimbangan (equilibrioception), getaran (mechanoreception) dan lain-lain.
2. Ada 3 macam wujud zat
Selama ini para guru selalu mengajarkan bahwa dalam dunia ini terdapat 3 macam wujud zat yaitu zat padat, cair, dan gas.
Pelajaran fisika ini tidak sepenuhnya benar, karena seharusnya ada 4
macam jika ditambah plasma. Itu pun hanya wujud dasar yang bisa kita
amati dalam kehidupan sehari-hari. Masih ada beberapa wujud zat lain
misalnya Bose-Einstein condensates, neutron-degenerate matter dan lain-lain.
Ada 2 kemungkinan kenapa para guru tidak menyebutkan plasma sebagai wujud zat keempat. Pertama adalah para guru sendiri juga tidak tahu tentang hal itu karena mereka dulu juga diajarkan bahwa wujud zat itu ada tiga. Kemungkinan yang kedua adalah para guru sebenarnya tahu tetapi mereka tidak menyampaikannya karena pengetahuan tentang plasma agak sulit untuk dicerna oleh siswa sekolah menengah ke bawah. Meskipun begitu, para guru yang mengetahui fakta sebenarnya seharusnya menyampaikan hal ini, hanya saja mungkin bisa ditambahkan dengan kalimat, “Pada tahap ini kita hanya akan membahas tiga wujud zat paling umum.” (sumber)
Ada 2 kemungkinan kenapa para guru tidak menyebutkan plasma sebagai wujud zat keempat. Pertama adalah para guru sendiri juga tidak tahu tentang hal itu karena mereka dulu juga diajarkan bahwa wujud zat itu ada tiga. Kemungkinan yang kedua adalah para guru sebenarnya tahu tetapi mereka tidak menyampaikannya karena pengetahuan tentang plasma agak sulit untuk dicerna oleh siswa sekolah menengah ke bawah. Meskipun begitu, para guru yang mengetahui fakta sebenarnya seharusnya menyampaikan hal ini, hanya saja mungkin bisa ditambahkan dengan kalimat, “Pada tahap ini kita hanya akan membahas tiga wujud zat paling umum.” (sumber)
3. Ada 9 planet di tata surya
Masih ingat mata pelajaran IPA tentang tata surya waktu SD dulu? Saya
masih ingat betul urutan 9 planet di tata surya yang mengitari
matahari. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan terakhir Pluto.
Urutan 9 planet yang mbakbro hafalkan dulu ini ternyata salah karena
dalam tata surya hanya terdapat 8 planet. Pluto tidak termasuk planet
karena tidak memenuhi syarat sebagai sebuah planet mandiri.
Menurut definisi IAU (International Astronomical Union) pada tahun 2006, sebuah benda angkasa bisa disebut planet jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) mengorbit matahari; 2) mempunyai massa yang cukup untuk mendapatkan bentuk bulat; dan 3) lingkungan sekitar orbitnya bersih dari benda-benda angkasa lain. Dan Pluto tidak memenuhi syarat yang ketiga. (sumber)
Menurut definisi IAU (International Astronomical Union) pada tahun 2006, sebuah benda angkasa bisa disebut planet jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1) mengorbit matahari; 2) mempunyai massa yang cukup untuk mendapatkan bentuk bulat; dan 3) lingkungan sekitar orbitnya bersih dari benda-benda angkasa lain. Dan Pluto tidak memenuhi syarat yang ketiga. (sumber)
4. Tidak ada gravitasi di luar angkasa
Dulu guru kita selalu mengajarkan bahwa di luar angkasa tidak ada
gravitasi. Karena itulah tubuh astronot nampak melayang-layang di luar
angkasa. Hal ini sekali lagi tidak sepenuhnya benar sebab gravitasi ada di mana-mana
termasuk di luar angkasa. Gaya gravitasi dari matahari bertanggung
jawab menjaga planet-planet di tata surya tetap pada orbitnya. Hanya
saja memang kekuatan gravitasi berkurang seiring dengan jarak, karena
itu semakin jauh seseorang dengan planet bumi maka kekuatan gravitasi
akan terasa semakin berkurang. (sumber)
5. Thomas Edison penemu bohlam
Thomas Edison sama sekali bukanlah penemu bohlam melainkan orang yang
pertama kali mematenkan bohlam. Penemu bohlam sendiri adalah seseorang
bernama Heinrich Goebel. Bahkan ketika temuan itu dipatenkan
Edison, sebanyak 22 orang telah melakukan eksperimen tentang bohlam
termasuk seorang jenius lain bernama Nikola Tesla.
Tindakan Edison yang mematenkan bohlam ini disebut-sebut sebagai salah satu cikal bakal perseteruan panjang antara Nikola Tesla dan Thomas Edison, selain masalah arus listrik AC/DC yang terkenal dengan sebutan ‘War of Currents’. (sumber)
Tindakan Edison yang mematenkan bohlam ini disebut-sebut sebagai salah satu cikal bakal perseteruan panjang antara Nikola Tesla dan Thomas Edison, selain masalah arus listrik AC/DC yang terkenal dengan sebutan ‘War of Currents’. (sumber)
Penutup
Sebenarnya masih banyak lagi fakta ilmu pengetahuan dan sejarah yang
seharusnya diralat dalam buku teks pelajaran siswa di Indonesia termasuk
fakta sejarah ‘salah kaprah’ yang hingga sekarang masih
diajarkan guru di bangku sekolah mengenai pemberontakan G/30S/PKI, NII,
Supersemar, Serangan Umum 1 Maret, Timor Timur dan lain-lain. Tetapi
perludisampaikan bahwa penulis kurang mengikuti perkembangan
kurikulum pendidikan nasional yang selalu berubah-ubah, jadi apabila ada
di antara daftar di atas yang sudah diralat harap diinformasikan pada
komentar di bawah.
Selain itu kalau menurut Anda, mana fakta salah kaprah yang paling
membekas dalam ingatan Anda? Silahkan tulis dalam kolom komentar di
bawah. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar