Permukaan Bumi |
Bumi rasanya
memang tempat yang paling tepat buat makhluk hidup seperti kita manusia
ini, dan juga buat hewan dan tumbuhan. Dalam Quran, Allah SWT telah
memilih planet ini sebagai tempat kehidupan nabi Adam dan umat manusia.
“Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian
yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan di muka
bumi sampai waktu yang telah ditentukan. Di bumi itu kamu hidup dan di
bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.”
(QS. Al-A'raf: 24)
Di alam semesta ini ada triliunan planet dan
jutaan (termasuk Bumi). Tetap saja sampai sekarang belum ditemukan
kehidupan dari angkasa luar. Kalau pun ada lebih merupakan asumsi yang
sulit dibuktikan secara nyata. Ternyata langit yang hitam kelam itu
memang senyap.
Ayat di atas dengan sempurnanya menjelaskan bahwa
sejak awal kehidupannya manusia memang diciptakan di planet ini, selama
hidup juga di sini, dan akhirnya mati serta kebangkitannya juga bakal
terjadi di Bumi. Rasanya belum ada tanda-tanda atau isyarat ilmiah
tentang adanya kehidupan umat manusia di luar Bumi, setidaknya sampai
hari ini.
Kenapa Bumi yang Dipilih?
Untuk bisa didiami oleh manusia dan makhluk hidup biologis lainnya, rupanya ada sekian banyak persyaratan mendasar yang tidak dimiliki oleh planet lain.
Untuk bisa didiami oleh manusia dan makhluk hidup biologis lainnya, rupanya ada sekian banyak persyaratan mendasar yang tidak dimiliki oleh planet lain.
1. Mempunyai daratan
Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Jupiter, Saturnus dan Uranus, tetapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan, semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia karena tidak ada tempat berpijak.
Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Jupiter, Saturnus dan Uranus, tetapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan, semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia karena tidak ada tempat berpijak.
Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa manusia ditempatkan oleh Allah SWT di daratan dan juga lautan.
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan dan di lautan. (QS. Yunus: 22)
2. Suhu yang cocok
Bumi punya sistem pemanasan dan pendinginan otomatis yang sangat canggih, sehingga tidak membeku atau memanas secara ekstrem, meski mengelilingi matahari tanpa pernah berhenti.
Bumi punya sistem pemanasan dan pendinginan otomatis yang sangat canggih, sehingga tidak membeku atau memanas secara ekstrem, meski mengelilingi matahari tanpa pernah berhenti.
Bandingkan dengan
Pluto yang sudah “dipecat” dari keluarga tata surya kita. Suhu Pluto
terbilang yang sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dengan
suhu “sesejuk” ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di
planet itu.
Atau sebaliknya, daratan di planet Mercurius. Planet
ini sangat dekat dengan matahari, sehingga suhunya sangat tinggi, bisa
melelehkan logam timbal. Tentu saja, tidak ada manusia atau hewan yang
akan tahan tinggal di planet ini. Alien yang sering kita tonton di film
produksi Hollywood pun mustahil bisa hidup.
Konon satu wajah dari
planet ini selalu menghadap matahari dan wajah lainnya selalu
membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari matahari, daratan
Mercurius membeku. Dan yang terus-menerus menghadap matahari, suhunya
amat ekstrem.
3. Bumi mempunyai air dan sistem penjernihannya
Allah SWT menyebutkan bahwa Dia menciptakan kehidupan dari air, sebagaimana firman-Nya berikut ini:
Allah SWT menyebutkan bahwa Dia menciptakan kehidupan dari air, sebagaimana firman-Nya berikut ini:
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu menjadi hidup. (QS. Al-Anbiya': 30)
Allah SWT tidak hanya menurunkan air untuk menutupi 2/3 permukaan Bumi,
tetapi juga mempertahankan keseimbangan mekanisme yang ada di dalamnya.
Dalam hal penyediaan air bersih misalnya, Bumi diberi Allah SWT
mekanisme penyulingan air yang sangat mengagumkan. Tidak kurang dari 400
miliar ton air disirkulasi setiap tahun.
Air dari seluruh
daratan mengalir ke lautan. Berkumpullah air kotor dari seluruh
aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses
biokimiawi dari ekosistem laut untuk dibersihkan kembali.
Dalam
waktu yang bersamaan air samudra itu diuapkan oleh panas matahari
menjadi awan — yang kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang
membutuhkan air bersih di seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai
hujan. Maha suci Allah. Sungguh besar energi yang terlibat dalam proses
penyulingan dan pendistribusian ratusan miliar ton air itu.
Dan
air dalam jumlah yang cukup itu sampai hari ini hanya ada di Bumi, di
planet lain memang ada asumsi ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan
dan keadaannya masih menjadi perdebatan.
Menurut para ahli, air
sebenarnya tidak terbentuk di permukaan Bumi, melainkan datang dari luar
angkasa dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku seperti komet yang
menyerbu Bumi. Dan air kiriman itu sengaja dipertahankan menetap di
Bumi. Kalau kita hubungkan teori ini dengan salah satu firman Allah SWT,
mungkin ada benarnya.
Dan Kami turunkan air dari langit menurut
suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan
sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS.
Al-Mu'minuun: 18)
4. Bumi punya atap pelindung
Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada dua ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah ancaman dari sinar matahari.
Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada dua ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah ancaman dari sinar matahari.
Di langit ternyata banyak bertebaran
benda angkasa, mulai dari yang kecil sampai yang sebesar gunung. Setiap
saat benda-benda itu melintasi suatu planet dan tertarik gravitasinya.
Sehingga planet itu dihujani benda-benda itu dan menimbulkan ledakan
dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnya hancur berkeping-keping. Lihatlah
wajah permukaan bulan kita yang bopeng akibat “serbuan” komet.
Sinar matahari, apalagi badai matahari, akan membuat semua makhluk hidup
mati seketika. Di mana kita berada, kalau dekat dengan matahari selalu
ada resiko kematian.
Maka diperlukan sebuah atap yang melindungi
makhluk hidup dari serbuan meteorit dan juga cahaya yang mematikan itu.
Atmosfer kita ini ternyata berfungsi sebagai atap yang melindungi dari
cahaya maut matahari.
Maha benarlah Allah SWT ketika berfirman:
Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang
mereka berpaling dari segala tanda-tanda yang terdapat padanya. (QS.
Al-Anbiya': 32)
5. Hanya Bumi yang mempunyai oksigen/udara
Ciri khas makhluk hidup adalah bernapas. Manusia dan hewan butuh oksigen dan tumbuhan butuh karbondiksida. Di Bumi, keduanya tersedia dalam jumlah yang seimbang.
Ciri khas makhluk hidup adalah bernapas. Manusia dan hewan butuh oksigen dan tumbuhan butuh karbondiksida. Di Bumi, keduanya tersedia dalam jumlah yang seimbang.
Atmosfer kita mengandung oksigen dalam kadar yang
pas sekali. Tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya
sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah Nitrogen,
yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah karbondioksida, dan sejumlah
kecil gas-gas lainnya.
Kadar oksigen ini, anehnya bertahan
sekitar 21 persen sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk Bumi. Jika
kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernapasan. Sebaliknya, kalau
melebihi secara radikal bakal menyebabkan proses oksidasi berjalan tidak
terkendali. Di antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam
bakal melonjak secara dramatis.
6. Bumi mempunyai gunung dan lembah
Untuk terjadinya siang dan malam, Allah SWT memutar Bumi pada porosnya seperti gasing. Kalau dihitung-hitung putaran semu buat penghuni Bumi, kecepatannya mencapai 40.000km/24 jam atau sama dengan 1.666 km/jam. Lebih cepat dari pesawat jet komersial.
Untuk terjadinya siang dan malam, Allah SWT memutar Bumi pada porosnya seperti gasing. Kalau dihitung-hitung putaran semu buat penghuni Bumi, kecepatannya mencapai 40.000km/24 jam atau sama dengan 1.666 km/jam. Lebih cepat dari pesawat jet komersial.
Dan menurut para ahli,
perputaran permukaan Bumi itu telah menyebabkan timbulnya angin kencang
di atmosfernya. Lantas kenapa itu tidak menyebabkan angin badai? Karena
angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan Bumi yang
tinggi-rendah berbentuk gunung dan lembah.
Dalam waktu yang
bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di berbagai
wilayah bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23,5 derajat.
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah
yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An Naml: 88)
7. Bumi mempunyai pabrik makanan untuk makhluk hidup
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 22 )
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 22 )
Planet Bumi secara sistemik
bisa memproduksi dan menyediakan berbagai kebutuhan makhluk-makhluk yang
ada di dalamnya. Berbagai macam tanaman dan pepohonan menghasilkan
buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, dan beraneka ragam
kebutuhan manusia. Dari sini kita memperoleh sumber karbohidrat, protein
dan lemak nabati.
Di sisi lain Allah menyediakan berbagai macam
hewan dan binatang ternak. Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup di
perairan dan samudra, binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai
pada beragam unggas yang beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan
hewani.
Dan anehnya, mereka memiliki mekanisme otomatis untuk
bereproduksi secara berkelanjutan. Kecuali, manusia sudah merusak
tatanan keseimbangan ekosistem yang ada. Maka rusaklah mekanisme alamiah
itu. Dan rusak pula sumber-sumber makanan kita.
KESIMPULAN :
Sementara ini kalau kita renungkan, rasanya Bumi ini adalah tempat yang
paling layak untuk dihuni oleh berbagai makhluk hidup, baik manusia,
hewan maupun tumbuhan.
Planet lain meski banyak memiliki
kemiripan, tapi tidak ada satu pun yang memenuhi kriteria layak untuk
dihuni. Demikian kesimpulan para ilmuwan dan rasanya Quran pun memang
selalu menyebutkan Bumi untuk tempat tinggal manusia.
Akan tetapi
semua itu tidak lantas menutup kemungkinan adanya alien atau makhluk
lain yang bisa hidup di luar sana. Tetapi sampai hari ini temuan ilmiyah
dan isyarat yang ada di dalam Quran belum menunjukkan tanda-tanda
keberadaan alien berupa manusia atau makhluk hidup cerdas lainnya.
Mungkin di masa mendatang akan ada temuan lain, entah bagaimana bentuknya, hanya Allah saja yang Maha Tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar