Senin, 08 Juni 2015

Wong Fei Hung ternyata muslim, punya murid orang Semarang

Wong Fei Hung seorang muslim ?

Wong Fei Hung (Pahlawan Negeri Tiongkok) adalah Muslim Sejati, tapi Pemerintah Komunis menutupinya. Wong Fei Hung (Faisal Hussein Wong) ternyata muslim ia adalah ulama yang jago kungfu dan juga seorang tabib. Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hongkong, Jet Li (dan sekarang film serinya dapat disaksikan di Indosiar). 

Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?
Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, ahli Pengobatan, dan ahli beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.
Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch"in yang korup dan penindas. Dinasti Ch"in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch"in pada 1734.
Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch"in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch"in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch"in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. 

Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad"afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.
Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta"ala dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. .. Aamiin .

Wong FH ternyata eksis di dunia nyata

Wong Fei Hung mungkin hanya sebuah karya fiksi dalam suatu novel silat yg terkenal... namun keberadaan sang tokoh tersebut emang exist dan toko obatnya yg terkenal itu "Pho chi lam" memang ada.

Wong Fei Hung (1847-1924) adl seorang guru bela diri, tabib, guru ilmu pengetahuan, dan revolusioner. Moto hidupnya "menolong yg lemah dan yg gak mampu". Dia anak dari seorang ahli fisika, ahli obat2an dan guru bela diri, namanya Wong Kay Ying. Ayahnya ini yg mendirikan klinik obat yg namanya Poh chi lam dan Fei Hung sbg asisten ayahnya. Fei Hung juga seorang revolusioner krn dia diam2 menentang org2 man chu. Klo soal Kung Fu.....dia belajar kung fu dari guru ayahnya. Ia belajar dasar2 seni bela diri Hung Gar. Ia juga ahli memainkan berbagai senjata terutama tongkat. Konon legendanya dia pernah melawan 30 org di Kanton. soal ilmu obat2an dia belajar banyak dari ayahnya.

Anaknya, Wong Hawn-Sum juga mengikuti jejaknya. Ahli bela diri dan suka menolong org. Namun taon 1890 Hawn sum mati ditembak oleh gangster. Sejak kejadian itu Fei Hung tdk pernah lagi mengajarkan kug fu kpd anak2nya yg lain. Istrinya ada 3, dan semuanya mati muda. Sampai saat dia menikah dg gadis remaja Mok Gwai Lan. Dia juga ahli bela diri. dan mengajar kung fu.

Tahunn 1924 Fei Hung meninggal dunia.sedikit sejarah ttg kung fu-nya Wong Fei Hung..., kung fu Hung Gar, sejak manchuria mengusai cina, banyak para revolusioner berlatih kung fu di kuil shaolin di bagian selatan cina. ada bermacam2 style yg dianjarkan spt style Wing Chun, yg merupakan bela diri original bruce lee (sebelum dimodifikasinya) dan style Hung Gar.

Hung Gar sendiri dicipatakan oleh Hung Hei-Kwun (sound familiar heh?). Dia dulunya seorg pedagang teh di fukien. sekitar taon 1700 dia jadi murid Shaolin. disaat pemerintah Ching menguasai kuil dg maksud utk menangkap para revolusioner. Hung hei kwun salah satu dari 30 org yg berhasil melarikan diri. Kemudian hei kwun mendirikan sekolah bela diri yg diberi nama Hung Gar. Dia beri nama begitu dg maksud utk menyembunyikan identitasnya sbg mantan shaolin. krn saat itu pemerintah ching anti shaolin. Hei kwun menikah dg Fong wing chun, yg mana adalah seorang ahli beladiri shaolin crane. Konon kabarnya Hei kwun menggabungkan style-nya dg style shaolin crane.


Hung hei kwun memiliki memiliki murid yg bernama Luk Ah Choy.
Luk Ah Choy kemudian memiliki seorang murid yg berbakat, Wong Tai.
Luk Ah Choy juga mengajar kung fu kpd anak Wong tai, yg bernama Wong Kai Ying.
Wong Kai Ying kemudian mempunyai seorang anak yg bernama Wong Fei Hung.
Wong Fei Hung belajar dasar2 Hung Gar langsung dari Luk Ah Choy.
Wong Fei Hung selain merupakan guru bela-diri dan tabib terkenal, dia juga dikenal sebagai patriot bangsa yang cinta tanah air. Ia merupakan salah satu anggota dari "Ten Tigers of Guangdong" yang anti terhadap kolonialisasi bangsa Asing di China.Kungfu yang digunakan Wong Fei Hung adalah kungfu Hung Gar (dalam dialek Mandarin disebut "Hung Cia" atau "kungfu keluarga Hung"). Pada masa kini kungfu aliran Hung Gar merupakan salah satu style kungfu yang paling populer di dunia (terutama di Eropa) selain kungfu aliran Wing Chun. Kedua kungfu ini diciptakan kurang lebih pada saat yang sama. Bedanya, kungfu Hung Gar diciptakan oleh murid Shaolin yang bernama Hung Hei Kwun (Hung H'si Kuan atau Ang Hi Kuan ; kakak seperguruan Fong Saiyuk). Sedangkan kungfu Wing Chun diciptakan oleh seorang pendekar wanita murid dari bhiksuni Ng Mui yang bernama "Yip Wing Chun".
Satu hal yang diingat, Yip Wing Chun tidak sama dengan Fong Wing Chun istri dari Hung Hei Kwun. Fong Wing Chun yang dikenal sebagai istri Hung Hei Kwun adalah pewaris dari jurus Bangau, sedangkan suaminya adalah master dalam jurus Harimau. Karena itulah, style Tiger and Crane menjadi salah satu jurus utama dalam kungfu Hung Gar. Hal ini bisa dilihat pada lambang perguruan mereka. 

Menurut kabar burung, kungfu ini tercipta pada saat biara Shaolin diserang oleh serdadu Dinasti Qing dan salah satu tokoh yang berpartisipasi dalam penyerangan tersebut adalah seorang tokoh bela-diri terkenal bernama Bak Mei. Bak Mei yang terus memburu sisa-sisa kekuatan Shaolin tidak pernah terkalahkan dalam pertarungan karena ia menggunakan jurus 'kebal'.

Hung Hei Kwun sempat memikirkan cara yang tepat untuk mengalahkan Bak Mei (kabarnya ia pendekar aliran Wu Tang), yaitu dengan menggabungkan ilmu Harimau miliknya dengan ilmu Bangau kepunyaan istri-nya. Tapi sayang...sebelum ia sempat mempelajarinya Bak Mei keburu menghabisinya. Adalah Hung Man Ding, putra dari Hung Hei Kwun, yang akhirnya membalaskan dendam ayahnya dengan cara yang pernah diutarakan oleh ayahnya itu.

Dari sanalah tercipta kungfu Hung Gar....Untuk jurus-jurus aneh yang dimiliki Wong Fei Hung di film OUATIC series seperti "tiger and crane" maupun jurus "tendangan tanpa bayangan" adalah nyata walaupun enggak sebombastis yang digambarkan dalam film. Jurus tendangan tanpa bayangan merupakan kreasi dari Wong Fei Hung sendiri dan berupa tendangan bertubi-tubi ke arah lawan (jurus tendangan tanpa bayangan di film yang paling mendekati bentuk asli-nya mungkin seperti tendangan yang diperagakan Donnie Yen di film Iron Monkey).
Di kehidupan aslinya, Wong Fei Hung memiliki banyak murid. Salah satunya yang paling terkenal dan paling berjasa mengembangkan kungfu Hung Gar ke seluruh dunia adalah Lam Sai Wing (Lin She Rong) yang sering dijuluki "Porky Lam" karena ia dulu berprofesi sebagai tukang daging.Mengenai Hung Hei Kun..
Mungkin yang ciptain Hung Gar itu bukan bener2 Hung Hei Kun. Pada jaman setelah shaolin diratakan dengan tanah, banyak biksu2 shaolin yg lari ke selatan dan menyamar dan hidup seperti orang biasa, sambil juga mempersiapkan diri mereka dengan bergabung dgn organisasi2 rahasia (mirip2 grup rahasianya PrincessNovie@ di grup Indigo Indonesia) utk menjatuhkan Ching.
Nah pada masa itu mereka melatih wushu (kungfu) yang memang sudah pernah diformulasikan di Kuil Shaolin (wushu yang gak butuh waktu banyak utk dipelajari, sekitar 4-5 taon udah jago, krn mau dipake buat revolusi). Pada saat ini utk menghindari identitas mereka sebagai ex shaolin banyak wushu yang diganti namanya. Dan sejarah pun mereka acak2 supaya mereka gak terlihat sebagai ex shaolin dan bisa terhindar dari incaran tentara Ching. Jadi bisa aja kalo Hung Gar itu udah diformulasikan di kuil Shaolin dan kebetulan Hung Hei Kun ditunjuk sbg pewarisnya dan wushu itu dinamakan after Hung's name.
Mengenai Yim Wing Chun... Ini juga banyak dibahas orang. Mungkin yang namanya Wing Chun itu gak betul2 ada loh. Sekali lagi karena wushu wing chun ini juga adalah wushu yg diformulasikan di kuil Shaolin, maka utk mengaburkan sejarah asal wushu tsb dari tentara ching, dibuatlah cerita tentang Yim Wing Chun tersebut. Supaya para revolusioner yg berlatih Wing Chun bisa terhindar dari incaran tentara Ching. Kalo pun Yim Wing Chun itu bener2 ada, bukan dia yang ciptain Wing Chun Kuen, sekali lagi penyamaran..

Orang Indonesia ada yg berguru kepada Wong Fei Hung
Lahir di Kampung Gabahan Lengkong Buntu,Pecinan Semarang 10 Oktober 1896. Bagi sebagian masyarakat Tionghoa Semarang, nama Khong A Djong tak terlampau asing. Mereka senantiasa menambahkan kata ''suhu'' saat menyebut namanya. Sebutan itu menjadi tengara, betapa ia bukan lelaki biasa. Banyak kemampuan dia miliki, selain seni bela diri kung fu, A Djong juga menguasai ilmu pengobatan tradisional Tiongkok untuk menyembuhkan patah tulang. Pada usia enam tahun, A Djong dititipkan orang tuanya kepada seorang paman yang tinggal di Kota Nam Hai, Kwang Tung.RRT (Tiongkok), atau dikenal sekarang China.
Di negeri besar itu, dia belajar kungfu di Siao Liem, perguruan masyhur tempat para pendekar kungfu terbaik Tiongkok menuntut ilmu. Gurunya Siong Mao, murid Guru Besar sekaligus pendekar legendaris Wong Fei Hung.
Di antara gambar-gambar anatomi tubuh manusia yang terpasang di dinding ruang praktik Suhu Khong A Djong di Jl MT Haryono Semarang, sebuah reproduksi foto kuno terasa lebih menarik perhatian. Gambarnya, seorang pemuda berambut cepak tengah berdiri gagah bersedekap tangan. Badannya sedang-sedang saja, tak begitu besar, pun terlampau kecil. Namun tubuh pemuda itu terlihat kukuh dengan sembulan otot-otot di kedua lengan dan hastanya. Lebih gagah, karena ia mengenakan pakaian yang terbuat dari kulit harimau (fu bei sam). ''Ini foto saya waktu misih muda dulu, kira-kira umur 30-an,'' tutur Khong A Djong lirih.
Menurut Khong A Djong, pakaian kulit harimau itu dia dapatkan setelah memenangi kejuaraan kung fu gaya bebas di daratan Tiongkok (baligay) selama tujuh kali berturut-turut. Kebanggaan lain, dia mengaku pernah mencecap ilmu kung fu oleh mahaguru kung fu legendaris Tiongkok Wong Fei Hung.
Umur enam tahun, orang tuanya menitipkan Khong A Djong kepada seorang pamannya yang tinggal di Kota Nam Hai, Provinsi Kwang Tung, Tiongkok. Di negeri besar itu, dia belajar kung fu di Siao Liem Sie, perguruan masyhur tempat para pendekar kung fu terbaik Tiongkok menuntut ilmu.