Kamis, 11 Juni 2015

PELUANG BISNIS FOOD TRUCK

Menjemput laba nan gurih dengan food truck ! Ternyata saran saya tentang bisnis bergerak sudah dieksekusi sahabat Kiki@ di Bontang, semoga sukses ya ..

Bisnis kuliner memang tak pernah mati. Bukan saja dari perkembangan menu atau makanan yang dijual, cara penyajian dan cara penjualan pun bisa menjadi peluang baru yang menjanjikan. Belakangan ini, tren food truck mulai mewabah di ibukota. Kebanyakan pemiliknya merupakan anak muda. Konsep food truck sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Beberapa tahun lalu, masyarakat kita mengenal moko alias mobil toko. Sejatinya, ada kemiripan antara moko dengan food truck. Dua-duanya merupakan istilah yang diberikan untuk kendaraan yang dimodifikasi menjadi media menjajakan dagangan.

Yang membedakan, food truck tidak cuma sekadar berjualan makanan. Di dalam truk makanan itu juga berlangsung proses produksi. Beda halnya dengan moko yang hanya menjadi etalase berjalan produk, termasuk makanan. Selain itu, food truck memiliki sejarah di Amerika Serikat (AS). Food truck lahir di Negeri Paman Sam, dengan pasar utama kaum pekerja imigran. Dalam perkembangannya, truk makanan dimodifikasi dengan kreatif. Perlahan-lahan, pandangan orang terhadap food truck pun berubah.

Pertumbuhan food truck di negara asalnya sangat maju. Kini, jutaan pengusaha menggunakan konsep food truck dalam bisnis kuliner. Di Indonesia, tren food truck baru tampak setahun terakhir. Hampir semua truk makanan itu beroperasi di Jakarta. Food truck bisa jadi pilihan usaha yang menggiurkan mengingat biaya sewa lahan untuk restoran kini terus melambung.
Salah satu pemilik usaha food truck adalah Andre Tenardi. Sebelumnya, Andre punya usaha otomotif. Namun, ia memang sudah lama ingin membuka usaha kuliner. Terinspirasi dari usaha food truck ala Amerika, Andre pun mencoba memulainya di dalam negeri.
Bersama dengan tiga rekannya, Andre mendirikan Taco Truck sejak September tahun lalu. Pria ini mengklaim Taco Truck merupakan food truck yang pertama di Jakarta. “Kebetulan salah satu pendiri Taco Truck bekerja sebagai chef jadi kami memproduksi sendiri semua makanan yang dijual di Taco Truck,” ujar dia. Dari namanya, Anda pasti akan menebak Taco Truck menghidangkan makanan ala Meksiko. Ya, memang Taco Truck menyajikan berbagai menu, seperti nachos, burritos, taco, dan quesadilla. Kisaran harga di Taco Truck Rp 25.000 – Rp 45.000 per porsi.
Pertama kali beroperasi, Taco Truck memilih tempat mangkal di sebuah taman di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Andre bilang, animo masyarakat cukup bagus. Apalagi, food truck merupakan konsep baru. Jadi, banyak orang yang tertarik mencoba. Dalam sehari, Andre bisa membukukan penghasilan Rp 2 juta–Rp 3 juta dari penjualan berbagai menu Meksiko. Dia bilang, margin keuntungan usaha ini bisa mencapai 50%. Pemasukan itu bahkan bisa bertambah, jika ia diundang ke suatu acara atau pameran. “Omzet bisa meningkat lima kali lipat,” kata dia.
Hal serupa diungkapkan Ari Galih Gumilang, salah satu owner Jakarta Food Truck. Usaha truk makanan mulai booming sejak awal tahun. Banyak sekali pihak yang tertarik mengundang food truck ke suatu event. Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari, food truck juga bisa melayani pasar katering. “Kalau ada event, pesanan ramai sekali sampai kami kewalahan memenuhinya,” ucapnya.
Menurut Ari, prospek usaha ini pun sangat cerah. Apalagi saat ini, hanya sekitar 10 pemain food truck di Jakarta. Tak heran, persaingan belum ketat. “Kami tidak mau menyebut pemain lain sebagai pesaing tapi malah kami berharap semakin banyak yang bikin food truck supaya masyarakat lebih aware,” tutur mantan chef di sebuah hotel bintang lima.
Ari menyajikan makanan ala Amerika di truknya. Kata dia, food truck seharusnya menjual makanan yang nyeleneh alias unik agar berbeda dengan menu yang lazim ditemui di restoran. Jakarta Food Truck menghidangkan menu seperti burger, iga panggang, dan ayam goreng dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 75.000 per porsi. Setiap hari, Ari bisa meraup omzet Rp 2 juta dari usaha ini. Setiap akhir pekan biasanya truknya tidak mangkal di tempat biasa tapi dipesan untuk acara. Dari event, omzetnya bisa naik lima kali lipat. Adapun laba bersihnya di atas 50%.

Saking sibuknya menyiapkan bisnis makanan bergerak, sampai tidak sempat berinbox di fb lagi ..