Menempati urutan kedua tim penembak tuan rumah Australia dengan perolehan medali 6 emas, 15 perak, dan 20 perunggu. Sementara di urutan ketiga ditempati oleh tim penembak dari tentara Brunei Darussalam dengan perolehan medali 5 emas, 4 perak, dan 1 Perunggu.
Gelar sebagai juara umum yang diraih TNI AD ini merupakan yang ke-7 kalinya diperoleh secara berturut-turut dari tahun 2008 hingga 2014 dengan menggunakan senjata buatan Pindad.
Pada kejuaraan tahun ini diikuti oleh 16 tim penembak dari tentara negara di kawasan Asia Pasifik, yaitu Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jepang, Filipina, Thailand, Timor Leste, Papua Nugini, Singapura, Brunei Darussalam, Selandia Baru, Kaledonia Baru, Tonga, Kanada, dan Indonesia.
“Keberhasilan ini membuktikan kepada Angkatan Darat negara sahabat, bahwa TNI Angkatan Darat senantiasa membangun diri menjadi tentara modern yang profesional, tentara yang hanya fokus pada tugas pokoknya sebagai alat pertahanan yang tangguh dan patut dibanggakan rakyatnya,” kata Kasad Jenderal TNI Budiman.
Lomba tembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) merupakan ajang lomba tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia sejak tahun 1984 dan untuk pertama kalinya dibuka untuk kontingen penembak internasional pada tahun 1988. Adapun materi yang diperlombakan adalah materi perorangan maupun tim pada nomor senapan, pistol, senapan otomatis (SO) dan gabungan senapan dan SO.
Senjata yang digunakan prajurit TNI AD pada kejuaraan AASAM adalah produk dalam negeri, yaitu produk PT Pindad (Persero) antara lain senapan serbu SS2-HB (Heavy Barrel), senapan Mesin SM-2 dan SM-3 serta pistol G2 versi Elite. Dengan senapan buatan Pindad, Indonesia berhasil menjadi juara umum 7 kali berturut-turut. Selamat buat TNI AD.
Dicurigai pakai jasa dukun
Selama kegiatan itu berlangsung, Gatot mengaku sempat mendapat informasi bahwa kemenangan tim petembak TNI AD sempat diragukan tentara luar negeri. Katanya, mereka curiga dengan persenjataan Indonesia yang dikira melakukan kecurangan.
"Semua curiga, sampai senjata kita mau diperiksa, tapi enggak kita izinkan, mereka tidak yakin senjata kita bisa secanggih ini," kata Gatot kepada wartawan, Jakarta, Jumat (29/5).
Ditambahkannya, pada kejuaraan menembak internasional ini sebagian besar senjata yang digunakan jenis indad. Event seperti ini, kata dia, sekaligus tempat promosi kehebatan senjata buatan dalam negeri.
"Ini jadi ajang promosi kita memperkenalkan senjata buatan Pindad. Terus terang, banyak negara asing yang melirik senjata kita ini," jelasnya.'
Sebagai penghargaan atas keberhasilan anak buahnya, Gatot akan memberikan hadiah karena telah mengharumkan nama bangsa di mata internasional.
"Kami akan berikan penghargaan, yaitu dalam bentuk pendidikan dan materi. Mending sekolah, kalau naik pangkat cuma jadi kopral, tapi dengan sekolah bisa jadi sersan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar