Apakah kemampuan anak indigo dengan paranormal itu sama ?
Beda PARANORMAL, PARAPSIKOLOG dan INDIGO
SANGAT
banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa membedakan antara kata
“paranormal” dengan kata “parapsikolog”. Bahkan kata “parapsikolog”-pun
tidak pernah didengarnya. Apalagi mengetahui ciri-ciri ataupun
perbedaan2nya.
Akibatnya sering timbul salah pemahaman se-olah2
apa yang dilakukan parapsikolog itu sm dg paranormal. Kesalahfahaman ini
cukup luas di kalangan masyarakat. Tidak hanya di kalangan masyarakat
yang berpendidikan rendah, namun juga meliputi kalangan masyarakat yang
bergelar S1, S2, S3 maupun sang profesor..
Kesalahpafahaman tentang pengertian paranormal
Banyak
definisi paranormal. Sebagian benar dan sebagian salah. Kebanyakan
mereka mencampuraduk pengertian “paranormal” dengan “parapsikolog”.
Bahkan ada definisi yang mengatakan “paranormal” dan “parapsikolog” itu
sama saja. Kesalahpahaman itu sangat meluas di masyarakat. Padahal,
“paranormal” dan “parapsikolog” sebenarnya mengandung perbedaan yang
sangat mendasar.
1.Apakah paranormal itu?
Paranormal adalah seseorang yang mempunyai kemampuan lebih yang diperolehnya dengan ciri-ciri:
a. Berpuasa
: Paranormal pastilah melakukan kegiatan-kegiatan yang disebut
“blakoni”. Antara lain berpuasa, semedi dalam arti meminta bantuan
mahluk halus, menggunakan kemenyan, bunga tujuh rupa, ayam berbulu putih
dan persyaratan-persyaratan lainnya.
b. Membaca mantera :
mempelajari beberapa macam mantera (bukan doa standar kitab suci).
Melalui mantera konon bisa menerawang, meramal, menyembuhkan penyakit
dan semacamnya.
c. Kelebihan yang dimiliki bukan anugerah dari
Tuhan : Kelebihan yang dimiliki atau ilmu yang dimiliki atau kemampuan
yang dimiliki bukan anugerah dari Tuhan, melainkan akibat dari olah
batin, olah fisik dan memanfaatkan energi-energi metafisik.
d. Kelebihannya
tidak dimiliki sejak lahir : Kelebihan yang dimiliki tidak dimiliki
sejak lahir, melainkan melalui pembelajaran dan latihan saat sudah
dewasa.
e. Biasanya IQ-nya tidak tinggi : Pada umumnya mereka IQ-nya biasa-biasa atau standar saja.
f. Bukan
manusia indigo : Paranormal bukanlah manusia yang jenius. Kemampuannya
biasa-biasa saja. Bahkan termasuk golongan ilmu semu.
g. Tidak kreatif-inovatif : Tidak mempunyai kemampuan kreatif-inovatif. Yang dilakukan hal-hal yang bersifat tradisional.
h. Berdasarkan
ilmu kira2 : Kalau paranormal berbicara atau membuat ramalan atau
prediksi, maka itu hanya berdasarkan ilmu kira-kira saja. Banyak tidak
benarnya daripada benarnya.
i. Termasuk klenik : Karena seringkali
paranormal menggunakan syarat-syarat, misalnya kain hitam, telor ayam,
bunga dan syarat-syarat lainnya, maka kegiatannya termasuk klenik. Gak
kayak grup bukan sekedar Indigo Indonesia yg bersih dari klenik !
j. Syirik
: Beranggapan bahwa keris atau jimat yang diberikan kepada orang
(pasien) mempunyai kekkuatan magis tertentu karena telah dibacakan
mantera atau dimandikan atau disucikan dengan cara-cara tertentu.
k. Subjektif
: Cara berpikir dan bertindaknya semata-mata berdasarkan pertimbangan
subjektif. Seringkali tidak ada argumentasi yang bersifat objektif.
l. Tidak rasional : Apa yang dilakukan seringkali tidak didukung alasan-alasan atau argumentasi-argumentasi yang rasional.
2. Apakah parapsikolog itu?
Parapsikolog adalah seseorang yang mempunyai kemampuan lebih yang diperolehnya dengan ciri-ciri:
a. Berdasarkan
kemampuan ESP (extra Sensory Perception) : Para- psikolog mempunyai
kemampuan ESP (Extra Sensory Perception). Tidak semuanya dimiliki.
Rata-rata hanya mempunyai satu kemampuan ESP. Antara lain : Clairvoyance
dan remote viewing, precognition atau retrocognition, psychometry,
clairaudience, clairsentience, clairalience ,clairgustancee, telepathyf,
out-of-body experiences, mediumshiph, psychokinesis, dll.
b. Tidak perlu membaca mantera ..
c. Merupakan anugerah dari Tuhan : Kemampuan yang dimiliki merupakan anugerah dari Tuhan.
d. Kelebihannya dimiliki sejak lahir : Kelebihannya sudah dirasakan dan dimiliki sejak lahir atau sejak usia dini.
e. Biasanya IQ-nya tinggi : Umumnya parapsikolog mempunyai IQ yang tinggi.
f. Manusia
indigo : Termasuk manusia indigo atau manusia nila. Mempunyai ciri-ciri
manusia indigo seperti yang dikatakan Barbara Condron.
g. Kreatif-inovatif : Termasuk manusia yang kreatif dan inovatif. Banyak karya-karyanya.
h. Berdasarkan indera keenam : Mempunyai indera keenam yang tajam di luar panca indera yang dimilikinya.
i. Bukan klenik : Bukan klenik karena tidak memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu.
j.Tidak syirik : Tidak menduakan Tuhan, tidak menyekutukan Tuhan.
k. Objektif : Apa yang dilakukan sesuai dengan objek yang menjadi fokus indera keenamnya.
l. Rasional : Memang sulit diterangkan secara rasional. Namun sebenarnya ada alasan-alasan yang rasional yang mendasarinya ..
Khusus mengenai Indigo ..
MANUSIA
dilahirkan di muka bumi ini dengan memiliki beberapa kelemahan dan
kelebihan. Setiap orangpun memiliki gen baik dan gen buruk yang
kualitasnya tergantung rasio. Tiap manusiapun mempunyai tingkat
kecerdasan yang berbeda-beda. Tiap orang juga punya bakat dan minat yang
tidak sama.
Bahkan, ada beberapa orang yang memiliki anugerah
dari Tuhan sehingga disebut sebagai manusia indigo. Bukan hanya
anak-anak saja yang memiliki indigo. Sampai dewasa dan tuapun tetap
memiliki kemampuan indigo. Tiap orang juga punya aura positif maupun
negatif yang tingkatannya berbeda.
Apakah anak indigo itu?
Anak indigo atau anak nila (bahasa
Inggris: Indigo children) adalah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang
spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini merupakan ilmu
semu yang didasarkan pada gagasan Zaman Baru pada tahun 1970-an.
Konsep
ini mulai terkenal setelah diterbitkannya beberapa buku pada akhir
tahun 1990-an dan dirilisnya beberapa film satu dasawarsa kemudian.
Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam: dari yang meyakini
bahwa mereka adalah tahap evolusi manusia selanjutnya (yang bahkan
mempunyai kemampuan paranormal seperti telepati) hingga yang menyebut
anak indigo sebagai orang yang lebih empatik dan kreatif. (Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Anak_Indigo)
Tidak hanya anak-anak yang indigo. Sewaktu dia menjadi remaja, dewasa dan tua, juga tetap sebagai manusia indigo.. keren !
Salah faham soal Indigo
- Ada anggapan manusia indigo orang aneh. Pemikirannya dianggap aneh dan dianggap salah. Padahal yang benar, pemikirannya hanya bisa dipahami orang yang cerdas atau mempunyai IQ tinggi.
- Manusia indigo dianggap paranormal, dukun, padahal istilah yang tepat yaitu parapsikologi !!
- Ada yang mengira anak indigo itu manusia yang ditempel setan atau malaikat. Padahal, manusia indigo adalah manusia yang memiliki ESP (Extra Sensory Perception), anugerah dari Tuhan.
- Beberapa orang mengira manusia indigo adalah manusia yang sakit jiwa. Padahal, perilakunya yang aneh punya maksud tujuan yang sangat rasional yang sulit dipahami orang biasa.
Ciri-ciri anak indigo ..
Ciri-ciri ini juga
berlaku untuk manusia indigo yang sudah dewasa maupun usia lanjut.
Sementara itu dalam buku How To Raise An Indigo Child karangan Barbara
Condron, ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri anak indigo yaitu:
1.
Memiliki daya ingat yang sangat baik dan memiliki kemampuan tajam untuk
mengamati. Pengalaman saya : Saya masih ingat apa yang saya alami saat
masa kanak-kanak saya (sejak di Taman Kanak-Kanak). Walaupun tidak 100%,
tetapi paling tidak 90%.
2. Mampu mengorganisasi dan mendata
informasi dengan sangat cepat. Pengalaman saya : Sejak SD saya suka
berorganisasi, merapikan segala sesuatu, membuat kategori,
mengelompokkan, membedakan secara “clara et distincta” atau "jelas dan
tegas".
3. Bersifat cerdas dan kreatif. Pengalaman saya : Sewaktu
saya duduk di kelas 4 SD, saya ditawari guru dan kepala sekolah supaya
langsung ke kelas 6 tanpa duduk di kelas 5. Sayang, saya tidak mau.
Kreativitas sudah saya miliki sejak SD, antara lain membuat
lukisanpahlawan nasional (bahan lukisan dari pasir dan cat). Hingga usia
tuapun saya tetap aktif membuat artikel, cerpen, novel, buku, surat
pembaca, motor amfibi, kanopi motor dan lain-lain. Pernah mengikuti tes
IQ dan hasilnya nilai 165 (Albert Einstein 170). Saya mampu belajar
sendiri tanpa guru (otodidak) di bidang ilmu komputer, psikologi, ilmu
filsafat, ilmu logika , ilmu agama dll.
4. Lebih menyukai cara
sendiri dalam mempelajari sesuatu, menggabung berbagai jenis informasi
dengan cara yang inovatif serta kreatif.
Pengalaman saya : Tidak
mudah percaya ucapan orang lain termasuk guru, dosen, ustadz, ulama dan
lain-lain. Saya punya cara sendiri untuk mempelajari sesuatu. Punya
cara menganalisa sendiri. Semua artikel saya sebenarnyamerupakan
gabungan pendapat dari berbagai orang plus hasil analisa saya sendiri.
Apa yang saya tulis seringkali merupakan sesuatu “yang baru”. Merupakan
pencerahan bagi orang lain.
5. Ingin mengalami langsung suatu
kejadian atau hal dan bukan sekadar membicarakan. Pengalaman saya :
Selalu ingin melihat bukti dan fakta daripada pendapat orang lain.
Misalnya, orang yang rajin beribadah belum tentu perilakunya baik, dan
saya mencari buktinya. Kalau ada teor mengatakan buah semangka bisa
membersihkan ginjal, maka saya cenderung ingin membuktikannya. Selama
belum ada bukti, saya belum percaya, termasuk hasil survei, polling dan
bahwa saya belum percaya prediksi-prediksi saya sebelum ada buktinya.
Bahkan saya tidak suka dengan orang yang SNOB (sok tahu, sok mengerti
dan sok pintar) dan saya ingin melihat buktinya bahwa seseorang benar2
tahu, mengerti dan pintar.
6. Harus tertarik pada sesuatu untuk
memusatkan perhatiannya, dan bila sudah tertarik maka ia akan memiliki
energi yang tiada batas.
Pengalaman saya : Saya tertarik pada
berbagai hal yang barangkali tidak menarik bagi orang lain. Saya suka
memperhatikan perilaku manusia di sekitar saya dan selalu mencari jawab
kenapa seseorang berperilaku seperti itu. Saya cenderung selalu ingin
tahu. Dan untuk mencari tahu kadang-kadang tak kenal waktu. Saya selalu
mencoba ingin bisa dari cara saya sendiri. Saya tidak suka digurui atau
didikte orang lain dan saya akan buktikan bahwa saya mampu melakukannya
melalui cara saya sendiri.
7. Memiliki rasa harga diri dan integritas yang kuat serta sangat peka.
Pengalaman
saya : Saya percaya pada diri sendiri. Konsekuen dalam pendapat.
Misalnya, kalau golput ya golput, kalau hitam ya hitam, kalau tidak mau
ya tidak mau, kalau tidak suka ya tidak suka. Semuanya punya alasan atau
argumentasi yang rasional. Punya harga diri tinggi jika itu menyangkut
martabat, rasa kemanusiaan dan apabila ada hal-hal yang tidak benar
terhadap diri saya. Baru2 ini teman di grup ini menerawang saya gini :
".. maz orangnya sabar, tapi keras, kalau sudah A ya A gak mau ditawar
lagi ..bla.. bla .." initialnya aq kasih tau ya LB
8. Energi yang berlebihan menyebabkan perhatiannya cepat teralih.
Pengalaman
saya : Energi bukan dalam hal fisik saja, tetapi lebih dari energi
berpikir, berfilsafat, berlogika ataupun bernalar. Selalu menganalisa
segala sesuatu yang saya lihat dan yang saya rasakan. Bahkan juga
memiliki energi spiritual yang tinggi, antara lain mampu memprediksikan,
punya ESP atau punya indera keenam yang tajam. Pernah memprediksikan
Megawati menjadi presiden bbrp tahun sebelumnya, memprediksikan akan
terjadinya bencana alam akibat perusahaan om ARB dan tzunami Aceh dll.
9.
Mudah merasa bosan. Pengalaman saya : Sewaktu SMP mempunyai
perpustakaan pribadi terdiri dari buku apa saja : psikoogi, agama,
filsafat, ekonomi, hukum, komik, novel, buku silat dan lain-lain.
Berkali-kali ganti pacar. Berkali-kali ganti sepeda motor dll.
Apakah saya seorang Indigo ? Walahu alam, saya tidak berani meng-klaim. Tetapi, semua ciri-ciri indigo memang
Apakah anak indigo itu?
Anak indigo atau anak nila (bahasa
Inggris: Indigo children) adalah istilah yang digunakan untuk
mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang
spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini merupakan ilmu
semu yang didasarkan pada gagasan Zaman Baru pada tahun 1970-an.
Konsep
ini mulai terkenal setelah diterbitkannya beberapa buku pada akhir
tahun 1990-an dan dirilisnya beberapa film satu dasawarsa kemudian.
Interpretasi mengenai indigo ada bermacam-macam: dari yang meyakini
bahwa mereka adalah tahap evolusi manusia selanjutnya (yang bahkan
mempunyai kemampuan paranormal seperti telepati) hingga yang menyebut
anak indigo sebagai orang yang lebih empatik dan kreatif. (Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Anak_Indigo)
Tidak hanya anak-anak yang indigo. Sewaktu dia menjadi remaja, dewasa dan tua, juga tetap sebagai manusia indigo.. keren !
Salah faham soal Indigo
- Ada anggapan manusia indigo orang aneh. Pemikirannya dianggap aneh dan dianggap salah. Padahal yang benar, pemikirannya hanya bisa dipahami orang yang cerdas atau mempunyai IQ tinggi.
- Manusia indigo dianggap paranormal, dukun, padahal istilah yang tepat yaitu parapsikologi !!
- Ada yang mengira anak indigo itu manusia yang ditempel setan atau malaikat. Padahal, manusia indigo adalah manusia yang memiliki ESP (Extra Sensory Perception), anugerah dari Tuhan.
- Beberapa orang mengira manusia indigo adalah manusia yang sakit jiwa. Padahal, perilakunya yang aneh punya maksud tujuan yang sangat rasional yang sulit dipahami orang biasa.
Ciri-ciri anak indigo ..
Ciri-ciri ini juga
berlaku untuk manusia indigo yang sudah dewasa maupun usia lanjut.
Sementara itu dalam buku How To Raise An Indigo Child karangan Barbara
Condron, ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri anak indigo yaitu:
1.
Memiliki daya ingat yang sangat baik dan memiliki kemampuan tajam untuk
mengamati. Pengalaman saya : Saya masih ingat apa yang saya alami saat
masa kanak-kanak saya (sejak di Taman Kanak-Kanak). Walaupun tidak 100%,
tetapi paling tidak 90%.
2. Mampu mengorganisasi dan mendata
informasi dengan sangat cepat. Pengalaman saya : Sejak SD saya suka
berorganisasi, merapikan segala sesuatu, membuat kategori,
mengelompokkan, membedakan secara “clara et distincta” atau "jelas dan
tegas".
3. Bersifat cerdas dan kreatif. Pengalaman saya : Sewaktu
saya duduk di kelas 4 SD, saya ditawari guru dan kepala sekolah supaya
langsung ke kelas 6 tanpa duduk di kelas 5. Sayang, saya tidak mau.
Kreativitas sudah saya miliki sejak SD, antara lain membuat
lukisanpahlawan nasional (bahan lukisan dari pasir dan cat). Hingga usia
tuapun saya tetap aktif membuat artikel, cerpen, novel, buku, surat
pembaca, motor amfibi, kanopi motor dan lain-lain. Pernah mengikuti tes
IQ dan hasilnya nilai 165 (Albert Einstein 170). Saya mampu belajar
sendiri tanpa guru (otodidak) di bidang ilmu komputer, psikologi, ilmu
filsafat, ilmu logika , ilmu agama dll.
4. Lebih menyukai cara
sendiri dalam mempelajari sesuatu, menggabung berbagai jenis informasi
dengan cara yang inovatif serta kreatif.
Pengalaman saya : Tidak
mudah percaya ucapan orang lain termasuk guru, dosen, ustadz, ulama dan
lain-lain. Saya punya cara sendiri untuk mempelajari sesuatu. Punya
cara menganalisa sendiri. Semua artikel saya sebenarnya
merupakan
gabungan pendapat dari berbagai orang plus hasil analisa saya sendiri.
Apa yang saya tulis seringkali merupakan sesuatu “yang baru”. Merupakan
pencerahan bagi orang lain.
5. Ingin mengalami langsung suatu
kejadian atau hal dan bukan sekadar membicarakan. Pengalaman saya :
Selalu ingin melihat bukti dan fakta daripada pendapat orang lain.
Misalnya, orang yang rajin beribadah belum tentu perilakunya baik, dan
saya mencari buktinya. Kalau ada teor mengatakan buah semangka bisa
membersihkan ginjal, maka saya cenderung ingin membuktikannya. Selama
belum ada bukti, saya belum percaya, termasuk hasil survei, polling dan
bahwa saya belum percaya prediksi-prediksi saya sebelum ada buktinya.
Bahkan saya tidak suka dengan orang yang SNOB (sok tahu, sok mengerti
dan sok pintar) dan saya ingin melihat buktinya bahwa seseorang benar2
tahu, mengerti dan pintar.
6. Harus tertarik pada sesuatu untuk
memusatkan perhatiannya, dan bila sudah tertarik maka ia akan memiliki
energi yang tiada batas.
Pengalaman saya : Saya tertarik pada
berbagai hal yang barangkali tidak menarik bagi orang lain. Saya suka
memperhatikan perilaku manusia di sekitar saya dan selalu mencari jawab
kenapa seseorang berperilaku seperti itu. Saya cenderung selalu ingin
tahu. Dan untuk mencari tahu kadang-kadang tak kenal waktu. Saya selalu
mencoba ingin bisa dari cara saya sendiri. Saya tidak suka digurui atau
didikte orang lain dan saya akan buktikan bahwa saya mampu melakukannya
melalui cara saya sendiri.
7. Memiliki rasa harga diri dan integritas yang kuat serta sangat peka.
Pengalaman
saya : Saya percaya pada diri sendiri. Konsekuen dalam pendapat.
Misalnya, kalau golput ya golput, kalau hitam ya hitam, kalau tidak mau
ya tidak mau, kalau tidak suka ya tidak suka. Semuanya punya alasan atau
argumentasi yang rasional. Punya harga diri tinggi jika itu menyangkut
martabat, rasa kemanusiaan dan apabila ada hal-hal yang tidak benar
terhadap diri saya. Baru2 ini teman di grup ini menerawang saya gini :
".. maz orangnya sabar, tapi keras, kalau sudah A ya A gak mau ditawar
lagi ..bla.. bla .." initialnya aq kasih tau ya LB
8. Energi yang berlebihan menyebabkan perhatiannya cepat teralih.
Pengalaman
saya : Energi bukan dalam hal fisik saja, tetapi lebih dari energi
berpikir, berfilsafat, berlogika ataupun bernalar. Selalu menganalisa
segala sesuatu yang saya lihat dan yang saya rasakan. Bahkan juga
memiliki energi spiritual yang tinggi, antara lain mampu memprediksikan,
punya ESP atau punya indera keenam yang tajam. Pernah memprediksikan
Megawati menjadi presiden bbrp tahun sebelumnya, memprediksikan akan
terjadinya bencana alam akibat perusahaan om ARB dan tzunami Aceh dll.
9.
Mudah merasa bosan. Pengalaman saya : Sewaktu SMP mempunyai
perpustakaan pribadi terdiri dari buku apa saja : psikoogi, agama,
filsafat, ekonomi, hukum, komik, novel, buku silat dan lain-lain.
Berkali-kali ganti pacar. Berkali-kali ganti sepeda motor dll.
Apakah saya seorang Indigo ? Walahu alam, saya tidak berani mengklaim. Tetapi, semua ciri-ciri indigo memang saya miliki sejak lahir ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar