Mimpi dan hipnotis adalah sebagian ilustrasi untuk menggambarkan tentang alam
sadar dan alam bawah sadar, di mana alam bawah sadar ternyata memiliki
kemampuan yang luar biasa.
Pikiran kita layaknya sebuah perpustakaan
yang canggih, atau mungkin lebih tepatnya search engine paling mutakhir yang
memiliki sistem operasi sendiri. Ibarat sebuah mesin pencari, alam bawah sadar
adalah alam yang sedang digunakan sebagai keyword (kata kunci) atau tampilan
yang muncul ketika Anda menggunakan sebuah mesin pencarian.
Sepertinya alam bawah sadar adalah alam
yang muncul dan ada pada saat diperlukan. Pada kondisi-kondisi tertentu, alam
bawah sadar ini dapat bekerja dan mempunyai kemampuan tujuh kali lebih besar daripada
alam sadar. Alam bawah sadar mengatur semua aktivitas hidup, seperti bernapas
dan mengatur denyut jantung, bahkan ketika kita sedang tidur !
Mimpi
Mimpi muncul dalam keadaan tidak sadar (tidur) dan pada saat pikiran berada di luar
kendali akal sehat. Mimpi merupakan bagian dari dunia kita yang lain. Orang
yang masih bisa bermimpi menunjukkan fungsi otak kanan masih berjalan. Sebab
daya kreativitas dan imajinasi muncul dari otak kanan kita.
Mimpi yang aneh dan dahsyat serta luar
biasa, menunjukkan otak kita berdaya kreatif untuk menciptakan hal-hal yang
unik. Tetapi, otak kanan bisa juga terpengaruh oleh otak kiri yang mudah stres,
dan berbalik menjadi mimpi buruk.
Karena mimpi berasal dari alam bawah sadar
kita, dan alam bawah sadar berhubungan dengan alam sadar, maka mimpi bisa
menjadi petunjuk seberapa banyak pengaruh alam sadar kepada alam bawah sadar.
Dengan kata lain, mimpi bisa menjadi petunjuk kesehatan fisik kita.
Hipnotis
Alam sadar dan bawah sadar kita ternyata
masih bisa "dipaksa" untuk dipengaruhi, misalnya dengan cara
hipnotis. Hipnotis merupakan sugesti yang diberikan agar bisa memengaruhi alam
bawah sadar kita. Hal ini dikarenakan apa yang terekam di alam bawah sadar kita
berhubungan dengan alam sadar kita. Karena kondisi tersebut, hipnotis banyak
digunakan sebagai "terapi" untuk menyembuhkan berbagai penyakit
kejiwaan, stres, depresi, fobia, dan sebagainya.
Hipnoterapi merupakan salah satu cara yang
sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar,
melakukan edukasi, dan menyembuhkan pikiran yang sakit.
Di buku Hypnotherapy The Art of
Subconscious Restructuring karya Adi W Gunawan, yg melakukan terapi hipnoterapi
kepada seseorang, menyebutkan bahwa seseorang
yang trauma terhadap matematika saat duduk kelas 3 SD dapat dibuat
berubah menjadi menyenangi pelajaran
Matematika .. dll.
Hipnoterapi barangkali masih terdengar
asing. Orang lebih mengenalnya dg istilah hipnotis yang mempunyai image negatif
yang berkaitan dengan kejahatan, penipuan, gendam, dan sebagainya.
Sebenarnya, hipnotis dalam bentuk
tradisional telah dikenal sejak ribuan tahun silam di berbagai kebudayaan di
seluruh dunia. Namun, pada abad ke18, Franz A. Mesmer mempopulerkan hipnotis
untuk proses pengobatan.
Mesmer menganggap dirinya mempunyai
kekuatan "ajaib" untuk mengobati pasien dengan kesaktiannya. Pada
waktu yang sama, Louis XVI memerintahkan Akademi Kedokteran Prancis yang
diketuai oleh Benjamin Franklin untuk meneliti dan menguji ilmu yang digunakan
oleh Mesmer tersebut.
Hasil dari penelitian dan persidangan itu
disimpulkan, apa yang dilakukan Mesmer hanya suatu sugesti sedemikian rupa
sehingga pasien melakukan proses penyembuhan sendiri.
Setelah melalui perjalanan panjang, saat
ini hipnotis telah menemukan formatnya sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan ilmiah, sama sekali tanpa unsur magis atau mistis, terutama setelah
proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Dr. Milton Erickson M.D.
(1901-1980), Dave Elman (1900-1967), Charles Tebbets, Ormond McGill, dan
beberapa tokoh hipnotis modern lain.
Menurut APA (American Psychological
Association), dalam Dictionary of Psychology, bukti2 ilmiah menunjukkan bahwa
hypnotherapy dapat bermanfaat mengatasi hipertensi, asma, insomnia, manajemen
rasa nyeri akut maupun kronis, anorexia, nervosa, makan berlebih, merokok, dan
gangguan kepribadian. Hasil guna sebagai "terapi pendukung" dalam
beberapa penyakit juga telah terbukti.
"Dengan mengistirahatkan pikiran sadar
(conscious mind) melalui hipnotis, seseorang dapat diberikan memori, saran atau
sugesti yang dapat rnemprogram ulang pikiran bawah sadarnya untuk berbagai
tujuan positif," kata Ferdiansyah Setiadi Setiawan, SIP.; CI, CHt, CH,
instruktur hipnoterapi, Ketua IBH (The indonesian Board of Hypnotherapy)
Chapter Bandung.
Namun, apakah benar ketika seorang yang
berada dalam pengaruh hipnotis dapat melakukan apa saja sesuai kemauan sang
ahli hipnotis? Jawabannya TIDAK. Menurut Ferdiansyah yang belajar hipnotis di
Jakarta sejak tahun 2004 bahwa seseorang hanya bisa dihipnotis apabila mereka
tidak menolak. Sebaliknya mereka yang menolak untuk dihipnotis apalagi
diprogram untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral, nilai, maupun
sistem kepercayaannya tidak akan bisa dihipnotis.
Bidang keilmuan hipnotis dapat
diaplikasikan untuk beberapa hal, antara lain stage hipnotis, hypnotherapy,
forensic hipnoth, dan anodyne awareness. Aplikasi hipnotis yang paling sering
dipergunakan adalah stage hipnotis dan hypnotherapy.
Stage hipnotis adalah aplikasi bidang
keilmuan hipnotis yang digunakan untuk hiburan semata, seperti yang sering kita
saksikan di televisi atau di panggung hiburan. Secara teori, stage hipnotis
adalah cabang keilmuan hipnotis yang paling mudah untuk dipelajari.
Sedangkan hipnoterapi adalah aplikasi
keilmuan hipnotis yang dipakai untuk mengatasi berbagai macam permasalahan
psikologis, antara lain trauma, phobia, pemberdayaan diri atau motivasi,
mengubah perilaku negatif (kecanduan) dll. Apabila dihubungkan dengan penyakit
fisik atau medis, secara teori hypnotherapy hanya dapat menyembuhkan penyakit
yang disebabkan oleh pikiran (psikosomatik) dan hanya bisa membantu proses
penyembuhan untuk penyakit medis lain seperti kanker, AIDS, dengan cara
meningkatkan semangat hidup penderita agar kekebalan tubuhnya dapat meningkat.
Pada dasarnya, hipnoterapi sama sekali
tidak berbahaya dan tidak memiliki risiko atau efek samping selama dilakukan
oleh seorang hipnoterapis (ahli hipnoterapi) yang benar2 menguasai keilmuan
hipnoterapi. Karena, dalam melakukan hipnoterapi, hipnoterapis harus
menggunakan proses dan prosedur yang benar.
Untuk menjadi seorang hipnoterapis
profesional diperlukan pengetahuan hipnoterapi yang benar dan mendalam, sesuai
dengan standar kurikulum internasional yang berlaku, memiliki sertifikasi
hypnotherapies.
The Indonesian Board of Hypnotherapy
(disingkat IBH) adalah suatu organisasi profesi di bidang Hypnotherapy yang
didirikan pada tahun 2002 oleh sekelompok Hypnotherapist Indonesia, dengan
tujuan utama mengembangkan dan mempopulerkan Hypnotherapy kepada masyarakat
Indonesia agar dapat lebih diterima dan dimanfaatkan sebagai salah satu metode
terapi yang efektif bagi penyembuhan penyakit mental maupun penyakit fisik yang
bersumber dari gangguan atau ketidak seimbangan psikologis (psikosomatis).
Dalam upaya memasyarakatkan Hypnotherapy
secara benar dan ilmiah, maka IBH berupaya membentuk standar pengetahuan dan
kode etik profesi bagi dunia Hypnotherapy Indonesia, dimana dalam hal ini IBH
menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi profesi sejenis di luar negeri
yang dianggap secara de-facto sebagai acuan di bidang Hypnotherapy, serta
menjalin hubungan baik dengan para tokoh Hypnotherapy yang telah diakui
kompetensinya di dunia Hypnotherapy Internasional.
Salah satu agenda yang menjadi prioritas
dari IBH adalah upaya untuk membawa Hypnotherapist Indonesia agar dapat diakui
kompetensinya oleh organisasi profesi Hypnotherapy Internasional.
IBH merupakan organisasi profesi
Hypnotherapy yang pertama di Indonesia, dan pada saat ini keanggotaan IBH telah
menyebar di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan telah menyebar pula ke
beberapa negara tetangga.Sebagai ahli hipnoterapi, Ferdiansyah mempunyai banyak
klien dengan bermacam-macam keluhan, dia membagi pasiennya menjadi tiga
kategori manusia bila dilihat dari tingkat sugestinya : 1) orang yang mudah
masuk zona hipnotis (trance) hanya dengan hitungan detik hingga menit. 2) orang
yang moderat, masuk zona hipnotis sampai 90 menit. 3) sulit, masuk zona
hipnotis bisa berjam-jam atau berhari-hari.
Menurutnya, proses hipnotis merupakan
fenomena alamiah. Selama ini, isu yang muncul adalah seseorang yang lemah dan
pikirannya sedang kosong, sangat mudah dihipnotis. Ternyata, menurut Ferdian,
yang mudah masuk ke zona hipnotis justru orang memiliki imajinasi cukup bagus,
fokus, dan kontrol dirinya cepat.
Saat memberi terapi, Ferdian meminta klien
duduk di tempat yang nyaman dan sepi. Bagi klien baru, sebelum memasuki sesi
terapi, harus menjelaskan apa yang menjadi keluhannya, sejak kapan dan
kira-kira apa penyebabnya. Setelah menjelaskan bagaimana cara kerja
hipnoterapi, dan klien setuju untuk diterapi, baru dimulai sesi terapi (induksi).
Terapi
awal (pre-induction interview), memakan waktu
sekitar dua jam. Pada sesi ini, biasanya hipnoterapis menggali latar belakang
permasalahan. Sesi berikutnya (induksi)
melakukan apa yang akan diperbaiki. Kemudian, masuk ke sesi untuk menggali (deeping) lalu terapi dengan
berbagai macam lebih dalam teknik terapi dan modul.
Menurut Ferdian, klien dengan trauma
perkosaan bisa sembuh kembali setelah datang lima kali terapi. Klien dengan
keluhan kecanduan rokok, bisa berhenti setelah datang empat sesi. Namun, tetap
saja tergantung keinginan dari klien, karena setiap orang kondisinya tidak
sama.
Drg. Henry Setiawan adalah salah seorang
yang mendalami Hipnoterapi. la sudah mendapat gelar CHt (Certified
Hypnotherapies) dan telah menjadi anggota The Indonesian Board of Thpnotherap)
(IBH). Menurut Setiawan, hipnoterapi bisa dijadikan media mengembangkan potensi
manusia dan membantu orang lain, minimal untuk diri sendiri dan keluarga.
Karena, tugas dari hynotherapies hanya membimbing untuk mencapai dan menyelesaikan
masalah. Sementara, pemulihan klien harus dari diri sendiri, dan tanpa
obat-obatan, baik yang berbau kimia atau tidak.
Itulah sebagian ilustrasi untuk menggambarkan tentang alam sadar dan alam bawah sadar, di mana alam bawah sadar ternyata memiliki kemampuan yang luar biasa.
Baca juga :
Potensi diri dan Otak Bawah Sadar
OTAK BAWAH SADAR (Bagian 1)
OTAK BAWAH SADAR (Bagian 3)