Kamis, 09 Juni 2016
HARGA DIRI & NILAI DIRI
Orang lebih sering mendengar istilah Harga Diri, dan lebih mudah mengerti arti kata Harga Diri dibandingkan dengan Nilai Diri. Dari kenyataan ini, sudah dapat menjelaskan bahwa orang lebih suka 'memainkan' Harga Diri dibandingkan dengan Nilai Diri.
Apa sih bedanya Harga Diri & Nilai Diri ?
Harga Diri adalah nilai SEMU dari seseorang yg dikaitkan dengan peran, jabatan, kekuasaan, kemapanan, kekayaan, kedudukan dalam masyarakat yg semuanya merupakan polesan yg sifatnya hanya sementara waktu. Harga Diri lebih banyak dikaitkan dengan sesuatu yg sifatnya duniawi. Kita sering mendengar : “Demi harga diri, kita harus mempertahankan kedudukan ini”, atau : “Jangan sampai harga diri kita jatuh gara-gara ulah si anu” dsb. Hal ini menunjukkan bahwa Harga Diri itu diukur dari tampilan / polesan luar dari diri itu.
Nilai Diri adalah nilai SEJATI dari seseorang karena : ketulusan, kesantunanan, etika, kepandaian, kerendah'hatian, kebaikan atau keimanan seseorang yg sifatnya melekat dari dalam & lebih kekal.
Nilai Diri seseorang tidak akan berubah hanya karena tidak punya kedudukan, tidak kaya / tidak punya peran penting dalam masyarakat.
Nilai Diri lebih BANYAK dipengaruhi oleh faktor-faktor rohani.
Jika seseorang sudah meletakkan "Harga Diri LEBIH dari Nilai Dirinya, bisa jadi orang tersebut menjadi : egois, sombong, sok tau, memandang rendah orang lain, gila pangkat, gila hormat, membangun pencitraan diri, dsb.
Harga Diri yg diletakkan lebih TINGGI dari Nilai Diri, sering tidak disukai oleh orang disekitarnya, meskipun tampaknya orang masih hormat / mendekat, (hanya selama orang tsb masih diperlukan). Tapi ketika hilang jabatan, hilang kekayaan, bisa jadi orang-orang yg selama ini mendekat mulai menjauh satu demi satu.
Jadi yg paling baik adalah jika Harga Diri itu SESUAI dengan Nilai Diri.
Orang akan tetap mendekat, tetap hormat BUKAN karena Harga Dirinya yg tinggi, tapi karena Nilai Dirinya yg dihargai oleh orang lain...