Manusia memang hebat, salah satu kemampuan yang dimiliki manusia adalah kemampuan yang disebut dengan Psikokinesis. Psikokinesis (dari bahasa Yunani ψυχή, "psyche", berarti pikiran, jiwa, hati, atau napas; dan κίνησις, "kinesis", berarti gerak, gerakan;
harfiah "pikiran-gerakan"), adalah kemampuan memanipulasi sebuah objek
fisik hanya dengan pikiran semata-mata. Sebuah objek, bisa berupa benda
maupun tubuh dimanipulasi dari jarak jauh. Salah satu bentuknya adalah
psikokinetik metal-bending, yakni efek psikokinetik terhadap benda-benda logam seperti kunci, sendok, pisau atau semacamnya.
Meskipun
umumnya fenomena psikokinesis direncanakan. Namun ada juga fenomena
psikokinesis yang terjadi dengan spontan. Menurut para ahli
parapsikologi, jika berada dalam keadaan terancam bahaya atau ketakutan
yang sangat, Kita bisa dengan serta merta mengeluarkan daya
psikokinetik. Misalnya saja memecahkan kaca pada saat ketakutan. Padahal
itu adalah hasil daya psikokinetik yang kita keluarkan.
Umumnya para ahli parapsikologi membedakan adanya dua jenis psikokinesis, yakni psikokinesis-makro dan psikokinesis-mikro. Psikokines-makro
adalah yang kejadiannya bisa diamati secara langsung. Seperti misalnya
dalam pertunjukan di televisi seseorang sanggup membengkokkan sendok,
mengangkat benda ke udara, atau tahan senjata tajam. Sedangkan Psikokinesis-mikro
kejadiannya tidak bisa diamati dengan menggunakan mata telanjang.
Diperlukan metode statistik tertentu untuk bisa mengetahuinya. Termasuk
dalam kategori mikro adalah pengobatan jarak jauh.
Terdapat
banyak bentuk psikokinesis yang umumnya dipercayai masyarakat
keberadaannya. Selain mengontrol cuaca, beberapa diantaranya adalah
tahan api, mengapungkan benda di udara, tahan benda sangat panas (ada
orang yang bisa menempa pisau dengan tangan telanjang), tahan senjata
tajam, dan lainnya. Termasuk yang sangat dipercayai masyarakat adalah
penyembuhan jarak jauh. Dari suatu tempat, seseorang berupaya
menyembuhkan orang lain yang berada di tempat lain.
Salah satu bentuk Makro-PK yang sering dipertunjukkan dimuka umum adalah tahan senjata tajam. Berbagai pertunjukan tradisional semacam debus, kuda lumping, atau kuda dor, biasanya selalu disertai unjuk kekuatan anti senjata tajam. Dalam kondisi normal, sangat tidak mungkin kulit akan tahan senjata tajam. Untuk lebih meyakinkan, biasanya senjata tajam itu (biasanya berupa parang atau golok) disabetkan dulu ke benda tertentu semisal bambu. Sekali tebas, bambu sebesar lengan langsung putus. Tapi dalam pertunjukan tersebut, seseorang benar-benar menjadi kebal.
Secara ilmiah, Haakon Forwald (1897-1978) seorang insinyur listrik Swedia menunjukkan bahwa psikokinesis bisa terjadi karena medan gravitasi yang dihasilkan oleh tubuh yang bertindak atas neutron dalam atom pada objek. Pada tahun 1991 pemenang Hadiah Nobel Brian Josephson dan rekan penulis Fotini Pallikara-Viras mengusulkan penjelasan untuk psikokinesis dan telepati mungkin ditemukan dalam fisika kuantum.
Dalam banyak kasus, orang yang mengaku sanggup melakukan daya psikokinetik ternyata hanya menipu. Kebanyakan hanya sulap atau ilusi, seperti yang biasa dilakukan di panggung-panggung hiburan oleh para pesulap dan ilusionis. Pada tahun 60-an, terkenal seseorang yang bernama Uri Geller. Ia berhasil membengkokkan berbagai benda metal. Pertunjukkannya sangat populer dan menakjubkan pemirsa televisi. Di studio TV, ia berhasil banyak membuat manipulasi terhadap benda-benda metal. Pada saat itu, Uri Geller bersedia untuk diuji di laboratorium. Hasilnya mengesankan. Uri Geller ternyata tidak mampu melakukan manipulasi apapun terhadap benda-benda metal di dalam kondisi laboratorium yang terkontrol. Kejadian itu kemudian dikenal dengan istilah efek geller.
|
Salah satu bentuk Makro-PK yang sering dipertunjukkan dimuka umum adalah tahan senjata tajam. Berbagai pertunjukan tradisional semacam debus, kuda lumping, atau kuda dor, biasanya selalu disertai unjuk kekuatan anti senjata tajam. Dalam kondisi normal, sangat tidak mungkin kulit akan tahan senjata tajam. Untuk lebih meyakinkan, biasanya senjata tajam itu (biasanya berupa parang atau golok) disabetkan dulu ke benda tertentu semisal bambu. Sekali tebas, bambu sebesar lengan langsung putus. Tapi dalam pertunjukan tersebut, seseorang benar-benar menjadi kebal.
Secara ilmiah, Haakon Forwald (1897-1978) seorang insinyur listrik Swedia menunjukkan bahwa psikokinesis bisa terjadi karena medan gravitasi yang dihasilkan oleh tubuh yang bertindak atas neutron dalam atom pada objek. Pada tahun 1991 pemenang Hadiah Nobel Brian Josephson dan rekan penulis Fotini Pallikara-Viras mengusulkan penjelasan untuk psikokinesis dan telepati mungkin ditemukan dalam fisika kuantum.
Dalam banyak kasus, orang yang mengaku sanggup melakukan daya psikokinetik ternyata hanya menipu. Kebanyakan hanya sulap atau ilusi, seperti yang biasa dilakukan di panggung-panggung hiburan oleh para pesulap dan ilusionis. Pada tahun 60-an, terkenal seseorang yang bernama Uri Geller. Ia berhasil membengkokkan berbagai benda metal. Pertunjukkannya sangat populer dan menakjubkan pemirsa televisi. Di studio TV, ia berhasil banyak membuat manipulasi terhadap benda-benda metal. Pada saat itu, Uri Geller bersedia untuk diuji di laboratorium. Hasilnya mengesankan. Uri Geller ternyata tidak mampu melakukan manipulasi apapun terhadap benda-benda metal di dalam kondisi laboratorium yang terkontrol. Kejadian itu kemudian dikenal dengan istilah efek geller.