Senin, 30 November 2015
Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
Saya sering bercukur di tukang cukur, iseng bertanya kepada si akang pemangkas rambut tersebut perihal daerah asalnya. Kebanyakan para tukang pangkas rambut berasal dari Garut, Jawa Barat.
Pernah juga iseng bertanya kepada para pedagang toko kecil yang banyak berdiri di sudut jalan atau ujung gang, biasanya mereka menjual rokok, penganan kecil seperti biskuit dan permen dan juga kebutuhan rumah tangga seperti sabun dan pasta gigi. Hampir semua pemilik warung kecil itu berasal dari Kuningan, Jawa Barat.
Terakhir hasil iseng bertanya ternyata kebanyakan penjahit berasal dari Sumatera Barat. Seperti halnya tempat-tempat penambal ban maupun bengkel motor di pinggir jalan itu kita panggil “Ucok” karena memang kebanyakan mereka asli Sumatera Utara. Dan kalau bicara soal kredit barang-barang kelontong, Tasikmalaya sangat lekat di telinga kita.
Memang tidak semua pemangkas rambut berasal dari Garut, atau penambal ban dan penjahit pakaian berasal dari daerah tersebut di atas. Namun secara mayoritas boleh lah dianggap demikian. Tentu sangat menarik memperhatikan fenomena ini menilik dari kenyataan bahwa rezeki memang sudah ada yang mengaturnya. Dan Allah Maha Adil membagi-bagi rezeki kepada setiap makhluk di muka bumi ini.
Hanya saja yang tak kalah pentingnya untuk dikaji yakni pernyataan bahwa memang tidak semua orang Sumatera Barat itu menjadi penjahit, seperti halnya tidak semua orang Tasikmalaya itu berprofesi sebagai tukang kredit. Meski pun seseorang lahir di Padang, besar di Padang, tetapi ia tidak pernah diajarkan atau menyentuh benda bernama mesin jahit, sampai kapan pun ia tidak akan pernah menjadi penjahit. Sebaliknya si Ucok anak si penambal ban, lantaran sejak melek sampai larut malam yang ia perhatikan adalah bagaimana bapaknya bekerja. Mulai dari mencopot ban dari kendaraan, melepas ban dalam, menambal yang bocor hingga memasangkannya kembali. Maka tak heran jika di usia belasan pun ia sudah mahir membongkar pasang ban kendaraan.
Lebih jelasnya, setiap orang itu akan mendapatkan rezeki tergantung dari keterampilan yang dimilikinya. Orang Garut yang pandaii mencukur rambut, maka ia akan membuka usaha cukur rambut. Orang yang mendapatkan pelayanan dari keahlian si tukang cukur, akan membayar sesuai jerih payah dan keahlian tersebut. Sama halnya dengan kita, keterampilan apa yang bisa kita “jual” agar pihak lain mau mengeluarkan sejumlah uang sesuai keahlian yang kita miliki itu.
Intinya, jangan pernah berharap rezeki akan datang begitu saja tanpa ada satu usaha untuk menunjukkan satu bentuk keterampilan yang kita miliki. Lebih dari satu keterampilan Sahabat Indigo miliki, insya Allah akan lebih pula yang bisa didapat. Tidak punya keterampilan satu pun, siap-siap selalu gigit jari karena kesempatan selalu terlewat begitu saja tanpa bisa kita raih.
Misalnya begini, pernah ada seorang kawan yang bertanya perihal lowongan di tempat saya bekerja. Kemudian saya tanya, “bahasa Inggris bisa? Bisa mengoperasikan komputer?” untuk dua pertanyaan tersebut, jawabannya sama: Tidak. Ooh, ya kalau begitu saya ajukan satu pertanyaan lagi, “Bisa mengemudi mobil?” berhubung saat itu di kantor memang sedang membutuhkan seseorang dengan keahlian tersebut. Nyatanya, ia juga menjawab “Tidak” meski dibubuhi kalimat pendukung, “tapi saya bisa belajar kok…”.
Agak sulit bagi siapa pun untuk membantu mencarikan pekerjaan buat seseorang yang tidak memiliki satu pun keterampilan. Bahkan seorang office boy (OB) sekalipun memiliki keterampilan khusus yang menjadi prasarat ia bisa diterima bekerja sebagai OB.
Kesimpulan sementara saya : Rezeki tidak pernah salah alamat, itu pasti. Kalau mengibaratkannya dengan seorang tukang pos pengantar surat, ia tidak akan pernah kesulitan mengantar surat jika tertera alamat yang jelas dan lengkap. Ditambah lagi, si pemilik rumah pun semestinya menuliskan alamat rumahnya dengan jelas, seperti nomor rumah, RT/RW dan lain sebagainya, agar pas pos tak kesulitan mencocokkan alamat tertera di surat dengan alamat kita. Jangan salahkan jika tukang pos kebingungan mencari alamat kita, karena boleh jadi kita memang tak memasang alamat jelas di depan rumah.
Jadi, tunjukkan kemampuan, keterampilan, dan keahlian yang kita miliki. Agar orang lain bisa melihatnya dengan jelas dan memberikan kesempatan terbaik buat kita. Karena rezeki memang tidak pernah salah alamat, hanya kadang kita sendiri yang tak menunjukkan alamat jelas, sehingga seringkali rezeki berlalu begitu saja. Begitu juga dengan kegiatan di media sosial (grup Indigo) ini, apabila kita membiasakan diri untuk memahami jalan pikiran orang lain, berposting yg dapat menggugah semangat, berkomen yg dapat meneduhkan hati teman2 maka tidak mustahil kita akan mendapat banyak kemudahan dan manfaat untuk diterapkan dalam pergaulan di dunia nyata..
Percaya nggak, sekarang ini saya juga lagi berusaha menuliskan alamat rejeki yg jelas dg berbagai cara, semoga berhasil.
Begitulah .. semoga sahabat Indigo bisa memahami pesan yg tersirat dari postingan saya pagi ini ya, selamat online dan selamat beraktivitas, semoga semakin sukses.
Baca juga :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar